Hawa Panas Masih Menyelimuti Filipina dan China Terkait Sengketa Laut China Selatan

- 11 Mei 2021, 19:51 WIB
Personel Penjaga Pantai Filipina mensurvei beberapa kapal yang diyakini sebagai kapal milisi Tiongkok di Sabina Shoal di Laut Cina Selatan, dalam foto selebaran yang didistribusikan oleh Penjaga Pantai Filipina pada 5 Mei dan diambil menurut sumber pada 27 April 2021.
Personel Penjaga Pantai Filipina mensurvei beberapa kapal yang diyakini sebagai kapal milisi Tiongkok di Sabina Shoal di Laut Cina Selatan, dalam foto selebaran yang didistribusikan oleh Penjaga Pantai Filipina pada 5 Mei dan diambil menurut sumber pada 27 April 2021. /Penjaga Pantai Filipina / Handout melalui REUTERS

Filipina telah mengajukan protes diplomatik terhadap China atas apa yang disebutnya kehadiran "ilegal" kapal China, yang dikatakan diawaki oleh milisi.

Diplomat China mengatakan kapal-kapal itu hanya berlindung dari laut yang ganas dan tidak ada milisi di dalamnya.

Baca Juga: Anggota DPRD Lebak Meminta Tempat Pariwisata Ikut Ditutup Selama Libur Lebaran 2021

Satgas Laut Cina Selatan Filipina mengatakan mereka melihat tujuh "Milisi Maritim Cina" di beting Sabina di kepulauan Spratly yang disengketakan pada 27 April, yang bubar setelah ditantang oleh penjaga pantai Filipina.

Lima kembali dua hari kemudian tetapi pergi setelah penjaga pantai Filipina tiba, katanya.

Beting Sabina berada sekitar 130 mil laut dari pulau Palawan di Filipina barat.

"Filipina tidak tergoyahkan untuk membela kepentingan nasional, warisan, dan martabat kami sebagai rakyat dengan semua yang kami miliki," kata gugus tugas itu.***

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah