Network
Ponorogo Terkini – Kasus Covid-19 di Indonesia terhitung dari tanggal 26 Juni 2021 sudah mencapai angka rata-rata kasus 16.827.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menargetkan pemberian vaksin masal sebanyak satu juta dosis perhari.
Menurut perhitungan, vaksinasi di Indonesia akan memakan waktu selama 15 bulan.
Vaksinasi diharapkan dapat menciptakan suatu kondisi yang bernama herd imunity di mana akan ada kekebalan suatu kelompok terhadap virus Covid-19.
Baca Juga: Usai Suntik Vaksin Covid-19 Tak Berarti Bebas Masker, Ketahui Bahaya Melepasnya
Namun, vaksinasi ini bukanlah satu-satunya solusi untuk terbebas dari pandemi Covid-19.
Masyarakat tetap harus tertib dalam menerapkan protokol kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh agar tetap fit.
Pasalnya, masih ada beberapa kemungkinan masyarakat yang telah di vaksin namun masih tertular atau menularkan virus ke orang lain.
Dilansir dari laman covid19.go.id, ada tiga jenis varian vaksin yang digunakan di Indonesia tentunya sudah direkomendasikan oleh WHO.
Baca Juga: Zendaya si Pengisi Soundtrack Disney Tampil Memukau di Penghargaan BET Awards 2021
Tiga jenis vaksin yang digunakan yaitu vaksin Sinovac (CoronaVac), Sinopharm, dan AstraZeneca yang diproduksi SK Bio.
Vaksin Sinovac sebelumnya telah mendapat pembaharuan dari WHO pada tanggal 1 Juni 2021.
Sedangkan vaksin Sinopharm telah mendapat pembaharuan sejak 7 Mei 2021 dan vaksin
AstraZeneca telah mendapat pembaharuan sejak 15 Februari 2021.
Jenis-jenis vaksin tersebut telah direkomendasikan oleh WHO sebagai vaksin penggunaan darurat (EUL).
Baca Juga: Kemenkes Percepat Vaksinasi, Masyarakat Dilayani Tanpa Melihat Domisili KTP
Masyarakat dituntut untuk terus berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19.
Peran serta masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini sangat dibutuhkan.
Disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, rutin mencuci tangan dengan air mengalir ataupun menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.***
Artikel Rekomendasi