Sejarah Masjid Raya Baiturrahman, Pariwisata Kebanggaan Nangroe Aceh Darussalam yang Ikonik

- 3 September 2021, 08:00 WIB
Masjid Raya Baiturrahman adalah tempat ibadah terbesar di pulau Sumatra
Masjid Raya Baiturrahman adalah tempat ibadah terbesar di pulau Sumatra /Instagram/ @kotabandaaceh

Baca Juga: Sandiaga Uno Isyaratkan Desa Wisata Jadi Penggerak Kebangkitan Sektor Pariwisata Kreatif

Pembakaran tersebut kemudian memicu kemarahan raktyat Aceh sehingga terjadilah perang.

Empat tahun setelah perang berlangsung pada 9 Oktober 1879, Gubernur Van Lansnerge menawarkan pembangunan masjid kembali yang selesai pada 1881 saat sultan terakhir Aceh berkuasa.

Pada awal pembangunannya oleh pemerintah Hindia Belanda, Masjid Raya Baiturrahman hanya memiliki satu kubah dan satu menara yang kemudian berkembang menjadi tujuh kubah dan empat menara.

Baca Juga: Filosofi Teh, Minuman Pencipta Suasana Hangat dan Penuh Cinta

Di tahun 1991, dibangun kembali menara kelima berupa Tugu Aceh Daerah Modal yang didirikan di masa Gubernur Ibrahim Hasan.

“Daerah Modal” merupakan nama pemberian Ir. Sukarno kepada Aceh untuk mengenang peran penting rakyat Aceh di masa kemerdakaan RI.

Uniknya, dari tugu ini para pengunjung dapat melihat pusat kota Aceh dari lantai tujuh Tugu Aceh Daerah Modal.***

Halaman:

Editor: Arifkha Khairon Nissa

Sumber: Indonesia.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini