Ponorogo Terkini – Pada Kamis, 10 Juni 2021 belasan sopir kontainer mengutarakan keluhan bongkar muat kepada Presiden RI Joko Widodo secara langsung.
Sebelumnya, sebuah cuitan berisi video curhat seorang sopir kontainer viral di Twitter.
Dalam video yang diunggah ulang oleh akun @ferry_kdg tersebut, sopir minta perhatian ke Presiden Jokowi untuk menertibkan tiga hal yang selama ini memberatkan mereka.
Presiden Joko Widodo akhirnya menemui mereka di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja.
Baca Juga: 17 Film Korea Terbaik yang Mengandung Unsur Satire, Jangan Cuma Lihat Drama
“Pagi hari ini saya senang bisa bertemu dengan Bapak-Bapak semuanya. Saya mendapatkan keluhan yang saya lihat dari media sosial, terutama driver banyak yang mengeluh karena urusan bongkar muat,” ucap Presiden membuka dialog.
Dari diskusi tersebut, ada tiga masalah yang menjadi penghambat para pengemudi kontainer melakukan bongkar muat barang.
Baca Juga: Mantan Pejabat Kemenkes Diganjar Dua Tahun Penjara Atas Kasus Korupsi Alkes Unair
Pertama adalah pungutan liar, kedua kemacetan yang terjadi saat masuk dan keluar dari pelabuhan.
Dan yang ketiga adalah premanisme. Adanya premanisme membuat para pengemudi tidak nyaman menjalankan tugasnya.
“Driver mestinya merasa nyaman semuanya. Jangan sampai ada yang mengeluh. Itu yang mau saya kejar, kalau ada. Silakan,” ungkap Presiden dihadapan para driver kontainer.
Baca Juga: Klarifikasi Duta Besar Arab Saudi Tentang Ibadah Haji Diapresiasi Wamenag, Langkah Selanjutnya Apa?
Dari laporan yang diterimanya secara langsung, Presiden Joko Widodo segera menginstruksikan aparat penegak hukum agar menindak lanjuti laporan tersebut.
Dengan begitu, permasalahan yang dihadapi oleh pengemudi segera tindak dengan cepat.
Presiden mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti proses ini hingga keluhan-keluhan yang disampaikan bisa diselesaikan.
Baca Juga: Euforia BTS Meal Berbuntut Panjang, Polda Metro Jaya Panggil Petinggi McD
“Perintahnya ke Kapolri biar semuanya jelas dan bisa diselesaikan di lapangan. Nanti akan saya ikuti proses ini. Kalau keluhan-keluhan seperti itu tidak diselesaikan, sudah pendapatannya sedikit, masih kena preman, masih kena pungli, itu yang saya baca di status-status di media sosial.”Ungkap Presiden Joko Widodo.
“Keluhan-keluhan seperti itu memang harus kita selesaikan dan diperhatikan,” tandasnya.***