DPR Minta Pemerintah Usut Kematian Pemuda Jakarta Pasca Disuntik Vaksin AstraZeneca

- 11 Mei 2021, 17:31 WIB
Vaksin Pfizer-BioNTech disiapkan di klinik vaksinasi di Palais des Congres, sebagai upaya terus membantu memperlambat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19), di Montreal, Quebec, Kanada 15 Maret 2021.
Vaksin Pfizer-BioNTech disiapkan di klinik vaksinasi di Palais des Congres, sebagai upaya terus membantu memperlambat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19), di Montreal, Quebec, Kanada 15 Maret 2021. /REUTERS / Andrej Ivanov

Ponorogo TerkiniPemerintah sudah berupaya keras dalam menangani masalah penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Salah satunya dengan melakukan vaksinasi secepat mungkin.

Namun, pemberian vaksinasi juga tidak sepenuhnya berjalan dengan baik. Ini berhubungan dengan efek samping yang dirasakan oleh beberapa orang pasca menerima suntikan vaksin.

Yang terbaru adalah kematian Trio Fauqi Virdaus, pria 22 tahun asal Buaran, Jakarta, yang meninggal setelah proses vaksinasi AstraZeneca.

Ia menghembuskan nafas terakhir sehari setelah disuntik vaksin AstraZeneca di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Mei 2021.

Baca Juga: Sudah Tandatangan Kontrak dengan Pfizer-BioNTech, Uni Eropa Putus Asa dengan AstraZeneca?

Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena berpendapat agar masalah ini mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah

Emanuel Melkiades Laka Lena meminta Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) melakukan investigasi atas kematian Trio Fauqi Virdaus.

“Kejadian ini harus menjadi perhatian serius. Pemerintah perlu segera melakukan pengecekan berdasarkan data dan analisa yang kuat atas kasus kematian yang diduga akibat pemberian Vaksin AstraZeneca,” katanya melalui rilis yang diterima Parlementaria, pada Senin, 10 Mei 2021.

Dilansir Pikiran Rakyat dari Antara, Politisi Fraksi Partai Golkar tersebut meminta pemerintah memberikan penjelasan yang transparan kepada masyarakat agar tidak menimbulkan keresahan.

 “Pemerintah perlu menyampaikan kepada publik apa yang terjadi. Kalau barang masih bermasalah, sebaiknya di-hold dulu, jangan sampai ada korban lagi. Penggunaan vaksin AstraZeneca harus dilakukan secara hati-hati,” tutur Melki.

Baca Juga: Pemerintah Kebut Vaksinasi sedangkan Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan, Kunci Tangkal Mutasi Corona

Melki juga menjelaskan, Komisi IX DPR sudah memanggil Badan POM karena memberi izin vaksin AstraZeneca untuk digunakan di Indonesia.

Langkah ini diambil DPR mengingat sejumlah negara di Uni Eropa banyak yang menghentikan pemesanan vaksin setelah ditemukan beberapa efek samping seperti pengentalan darah.

“Kami meminta evaluasi terkait penggunaan vaksin AstraZeneca di Indonesia, apakah ini layak atau tidak,” tutur Melki.

Sementara itu, Hindra Irawan Satari Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mengungkapkan hasil penyelidikan.

Ia membeberkan  belum ada cukup bukti mengaitkan kematian Trio Fauqi Virdaus berhubungan dengan vaksinasi AstraZeneca.

Berdasarkan kronologi kejadian, Trio Fauqi Virdaus meninggal pada Kamis, 6 Mei 2021. Satu hari pasca disuntik vaksin AstraZeneca.

Malam hari setelah mendapatkan suntikan Covid-19 AstraZeneca, Trio Fauqi Virdaus mengalami demam. Trio kemudian dibawa ke rumah sakit, ia dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB.

Disclaimer: Artikel ini sudah tayang sebelumnya di pikiranrakyat.com dengan judul Soroti Kematian Pemuda Usai Vaksinasi AstraZeneca, DPR: Kami Meminta Evaluasi“***

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini