Sehingga ada masalah inklusi dan ekslusi, dimana bantuan diberikan bukan pada penerima yang seharusnya.
Menurut Hendrawan Supratikno mengubah permainan ke depan bukan hanya pada menyukseskan vaksinasi, tetapi termasuk akurasi data dan efisiensi efektivitas birokrasi untuk menyalurkan bantuan sosial dari pemerintah.
“Sebab program perlindungan sosial kita salah satu yang terlengkap di dunia sebenarnya. Kalau semua program sosial itu dapat dijalankan dengan efektif, itu yang terjangkau 160 juta penerima manfaat,” terang Hendrawan Supratikno.
Hendrawan Supratikno juga menambahkan, apabila ada masalah orang tidak dapat makan hingga UMKM tidak menerima bantuan. Terindikasi adanya data yang tidak akurat, hingga kemungkinan birokrasi tidak memiliki kapasitas menjangkau penerima bantuan.***
Artikel Rekomendasi