Migrain Memiliki Banyak Jenis, Bedakan untuk Mengetahui Pemicunya

- 3 Mei 2021, 21:02 WIB
Gambar ilustrasi migrain.
Gambar ilustrasi migrain. /Pixabay/ kalhh

Ponorogo Terkini – Banyak orang yang tidak tahan dengan migrain yang dideritanya. Selain karena tidak nyaman, migrain bisa menyerang kapan saja.

Sebenarnya, migrain memiliki beberapa jenis. Mereka diklasifikasikan tergantung pada jenis gejala yang Anda alami dan seberapa sering mengalaminya.

Migrain klasik

Gejalanya berupa sensitifnya perasaan visual atau sensorik, terhadap lampu berkedip, titik-titik di seluruh penglihatan, atau mati rasa.

Hal tersebut bisa terjadi antara 15 hingga 30 menit dan biasanya muncul sebelum atau selama sakit kepala. Nyeri bisa di satu atau kedua sisi kepala.

Migrain umum

Merupakan jenis migrain yang paling umum. Nyeri biasanya hanya ada di satu sisi kepala.

Rasa nyeri muncul lebih lambat dan berlangsung lebih lama daripada migrain klasik. Ini bisa lebih sulit untuk didiagnosa karena memiliki gejala yang mirip dengan jenis sakit kepala lainnya.

Migrain tanpa sakit kepala

Terkadang disebut silent migrain atau acephalgic migraine. Migrain ini memiliki beberapa gejala klasik, termasuk mual, pusing, dan sensitivitas cahaya, tetapi tidak disertai rasa sakit.

Migrain hemiplegia

Dengan jenis migrain langka ini, satu sisi tubuh Anda akan terasa lemah untuk sementara, seolah-olah sedang mengalami stroke.

Gejala biasanya berlangsung sekitar 24 jam tetapi dapat bertahan selama beberapa hari. Nyeri bisa datang sebelum atau setelah kehilangan tenaga pada lengan, kaki, atau wajah Anda.

Migrain retinal

Juga disebut migrain okular, penderitanya bisa mengalami perubahan penglihatan yang cepat. Penglihatan bisa hilang sampai mengalami kebutaan pada satu mata, tapi biasanya hanya berlangsung beberapa menit.

Migrain kronis

Jika Anda mengalami migrain 15 hari dalam sebulan atau lebih, Anda kemungkinan besar menderita migrain kronis. Gejalanya bisa terasa lebih buruk daripada yang lain, dan mungkin orang mengira sedang mengalami jenis sakit kepala yang berbeda.

Seringkali penderita migrain kronis akan minum obat lebih dari 10 sampai 15 hari setiap bulan, dan itu dapat menyebabkan sakit kepala yang lebih “berulang”.

Artinya, kamu minum obat untuk mengobati rasa sakit, tetapi harus mengkonsumsinya berturut-turut sehingga obat itu sendiri memicu lebih banyak sakit kepala.

Migrain vestibular

Pusing, vertigo, dan masalah keseimbangan berjalan seiring dengan migrain vestibular. Ini dapat terjadi dengan atau tanpa sakit kepala.

Kebanyakan orang dengan kondisi ini telah memiliki sensitivitas gerakan (seperti mabuk kendaraan) sejak mereka masih muda dan pernah mengalami migrain

Migrain perut

Sering terjadi pada anak-anak, migrain perut ditandai dengan mual, sakit perut, dan muntah.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x