Masak Pakai Air Fryer sedang Tren, Benarkah Makanan jadi Lebih Sehat?

23 Agustus 2021, 12:11 WIB
Ilustrasi kentang yang dimasak pakai air fryer /Unsplash/Manik Roy

PONOROGO TERKINI – Semakin berkembangnya zaman, tentu beragam teknologi juga muncul sehingga bisa mempermudah aktivitas kita.

Salah satunya air fryer yang merupakan alat masak khusus untuk menggoreng berbagai makanan.

Memasak pakai air fryer memang jadi tren dan diklaim mampu mengurangi kandungan lemak dari makanan sehingga lebih sehat.

Baca Juga: Kemenkes Izinkan Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil, Cek Kriteria Pemberiannya

Tapi benarkah masak dengan air fryer bisa membuat makanan jadi lebih sehat?

Dilansir dari Healthline, sebenarnya cara kerja dari air fryer yaitu menyebarkan uap panas di sekitar makanan sehingga membuat makanan jadi lebih renyah.

Makanan yang digoreng dengan tren uap panas disebut-sebut dapat membuat makanan yang digoreng jadi lebih sehat, berkat kandungan lemak dan kalori yang lebih rendah.

Baca Juga: Murah dan Mudah Didapat, Ketahui 11 Makanan yang Bisa Bikin Awet Muda

Percobaan memasak kentang goreng dengan air fryer menunjukkan bahwa kadar lemaknya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan menggoreng pakai minyak.

Makanan yang digoreng pakai minyak tidak hanya lebih tinggi lemaknya, tetapi juga tinggi kalori dan dapat menambah berat badan.

Menggoreng makanan memakai minyak dapat menciptakan senyawa akrilamida yang berbahaya untuk kesehatan.

Baca Juga: 5 Jenis Biji-bijian Bebas Gluten yang Baik untuk Kesehatan, Aman Dikonsumsi Siapa Saja

Sedangkan menggoreng dengan air fryer dapat membantu menurunkan kandungan akrilamida.

Bahkan ada suatu penelitian yang menunjukkan bahwa air fryer mengurangi senyawa akrilamida hingga 90% jika dibandingkan dengan menggoreng tradisional dengan minyak.

Namun yang perlu diketahui, beberapa senyawa lainnya bisa terbentuk jika memasak dengan air fryer yang sedang tren ini.

Aldehida, amina heterosiklik, dan hidrokarbon aromatik polisiklik merupakan senyawa kimia berbahaya yang terbentuk karena memasak dengan panas tinggi dan meningkatkan risiko penyakit kanker.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler